Mengingat Kecakapan Hidup sangat penting sebagai kunci sukses dalam kehidupan, maka setiap orang patut memilikinya. Kecakapan Hidup tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, tetapi diperlukan latihan yang terus-menerus dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, keinginan/motivasi yang kuat untuk maju dan berubah ke arah yang lebih baik dari setiap orang sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan Kecakapan Hidup ini. Menurut Latifah, dkk. (2002), Kecakapan Hidup meliputi empat hal, yaitu : 1. Kecakapan Diri (personal skill). 2. Kecakapan Sosial (social skill). 3. Kecakapan Akademik (akademic skill). 4. Kecakapan Bekerja (vocational skill).
Kecakapan Diri merupakan kecakapan seseorang dalam memahami (kesadaran diri), mengatur dan memotivasi diri sendiri. Kecakapan Sosial atau kecakapan antar personal mencakup antara lain kecakapan berkomunikasi dengan empati dan kecakapan membina hubungan/ bekerjasama. Empati merupakan sikap penuh pengertian terhadap orang lain, sehingga berkesan baik dan dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis. Kecakapan Akademik meliputi kecakapan membaca, menulis, berhitung dan kecakapan lain yang umumnya dipelajari disekolah. Kecakapan Bekerja adalah kecakapan yang berkaitan dengan keterampilan kerja. Keterampilan kerja ini merupakan bekal yang selayaknya dimiliki seseorang agar dapat hidup berguna dan mandiri secara ekonomi. Pada tulisan ini, penulis akan lebih fokus pada dua kecakapan hidup, yaitu Kecakapan Diri (personal skill) dan Kecakapan Sosial (social skill).
A. KECAKAPAN DIRI
Menurut Daniel Goleman, Kecakapan Diri menentukan bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan Diri ini meliputi tiga hal, yaitu Kesadaran Diri, Pengaturan Diri, dan Motivasi.
1. Kesadaran Diri
Memiliki Kesadaran Diri artinya : mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya, dan intuisi. Kesadaran Diri terdiri dari tiga aspek, yaitu :
• Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.
• Penilaian diri secara teliti : mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
• Percaya diri: memiliki keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.
2. Pengaturan Diri
Pengaturan Diri artinya: mampu mengelola kondisi, impuls, dan sumberdaya diri sendiri. Pengaturan Diri terdiri dari lima aspek, yaitu :
• Kendali diri : mampu mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak.
• Sifat dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas.
• Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja pribadi.
• Adaptibilitas : luwes dalam mengahadapi perubahan.
• Inovasi : mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
3. Motivasi
Motivasi artinya : kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran. Motivasi meliputi tiga aspek, yaitu :
• Dorongan prestasi : memiliki semangat/dorongan untuk menjadi lebih baik atau senantiasa berusaha memenuhi standar/target keberhasilan.
• Komitmen : mampu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan.
• Optimisme : gigih dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
B. KECAKAPAN SOSIAL
Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan (Goleman, 1999). Oleh karena itu, keberhasilan seseorang dalam bergaul atau berhubungan dengan orang/kelompok orang tergantung pada Kecakapan Sosial yang dimilikinya. Kecakapan Sosial ini mencakup dua aspek, yaitu Kemampuan Berempati dan Keterampilan Membina Hubungan.
1. Kemampuan Berempati
Kemampuan Berempati artinya : kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Kemampuan Berempati meliputi lima aspek, yaitu :
• Memahami orang lain : mampu membaca perasaan dan pandangan/pikiran orang lain, dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
• Orientasi pelayanan : mampu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Mengembangkan orang lain : mampu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.
• Mengatasi keragaman : mampu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.
• Kesadaran politis : mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
2. Keterampilan Membina Hubungan
Keterampilan Membina Hubungan artinya : kecakapan dalam menggugah/ mempengaruhi orang lain. Keterampilan Membina Hubungan meliputi delapan aspek, yaitu :
• Pengaruh : memiliki taktik-taktik untuk melakukan persuasi.
• Komunikasi : mampu menyampaikan pesan (pikiran/perasaan) dengan jelas dan meyakinkan.
• Kepemimpinan : mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain.
• Katalisator perubahan : mampu memulai dan mengelola perubahan.
• Manajemen konflik : mampu bernegosiasi dan memecahkan silang pendapat.
• Pengingkat jaringan : mampu menumbuh-kembangkan hubungan sebagai alat untuk meraih kesuksesan.
• Kolaborasi dan kooperasi : mampu bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
• Kemampuan tim : mampu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.
Setelah mengetahui, memahami dan menyadari Kecakapan Hidup (Life Skills) ini, diharapkan Anda memiliki kemauan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka :
1. Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
2. Latifah, Melly; Dwi Hastuti; Ratna Megawangi; Pipip Rosida; Wiwin Winarsih. 2002. Penyusunan Naskah Pengembangan Model Penyelenggaraan BBE (Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup) Melalui Pembelajaran Terpadu di TK dan SD Kelas Rendah. Direktorat TK-SD, Departemen Pendidikan Nasional dan Jurusan GMSK-Faperta-IPB.
No comments:
Post a Comment